Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Konsep Tes DAT, Administrasi, Skoring, dan Hasil Skor

Konsep Tes DAT, Administrasi, Skoring, dan Hasil Skor - Differential Aptitude Test / DAT merupakan salah satu tes berbentuk battery test yang dapat mengukur multibakat. Awal mula terbentuknya tes ini tentu tidak jauh berbeda dengan tes bakat pada umumnya, yang berakar dari ketidakpuasan terhadap tes inteligensi, antara lain adanya variasi intraindividual pada individu yang melakukan tes inteligensi. Tes inteligensi tradisional, baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok, dirancang terutama untuk menghasilkan ukuran global tunggal dari tingkat perkembangan kognitif individu secara umum seperti IQ. Akan tetapi, IQ saja dipandang sudah tidak memadai lagi. Para psikolog menyadari bahwa kemampuan mental tidak hanya terdiri darisatu factor saja, tetapi banyak faktor. Jadi dibutuhkan tes yang dapat mengukur bermacam-macam faktor ini dan tidak menghasilkan skor tunggal saja, melainkan beberapa skor sesuai dengan kemampuan yang diukur. Kemudian perkembangannya mengarah pada penyusunan tes-tes secara terpisah untuk mengukur beberapa bakat yang dapat diaplikasikan secara luas.

Dorongan kuat kepada pengetesan bakat secara khusus juga diberikan oleh para psikolog yang terus mengembangkan aktivitas dalam bimbingan karier, seleksi serta klasifikasi personel industri dan militer. Selain itu, telaah atas organisasi sifat melalui teknik analisis faktor memberikan dasar teoritis bagi penyusunan kumpulan tes multibakat. Melalui riset analisis faktor tersebut, berbagai kemampuan yang kurang mampu diungkap pada tes inteligensi dapat diidentifikasi secara lebih sistematis, dipilah dan ditetapkan. Selanjutnya, tes-tes dapat diseleksi sedemikian rupa sehingga masing-masing menggambarkan ukuran yang paling tersedia dari salah satu faktor atau sifat yang diidentifikasi oleh analisis faktor.

Konsep Tes DAT, Administrasi, Skoring, dan Hasil Skor_
image source: www.namibiansun.com
baca juga: Konsep Tes PTP, Administrasi, Skoring dan Makna Hasil Skor

Differential Aptitude Test (DAT) termasuk salah satu tes multibakat yang paling luas digunakan. Tes ini disusun oleh George K. Bennet, Harold G. Seashore dan Alexander G. Weisman. Pertama kali dipublikasikan pada tahun 1947, DAT telah direvisi secara berkala (edisi ke-5, form C, 1992). Kumpulan tes itu dirancang terutama untuk digunakan dalam bimbingan karier siswa kelas 8-12. DAT edisi ke-5 terdiri dari 2 level, yaitu:
  1. Level 1, dirancang terutama untuk siswa di kelas 7-9 dan orang dewasa yang telah menyelesaikan jenjang sekolah ini;
  2. Level 2, untuk siswa kelas 10-12 dan orang dewasa yang sudah bersekolah lebih dari 9 tahun, tetapi mungkin belum tamat sekolah menengah.

DAT merupakan seri tes yang terdiri dari 7 subtes, yakni:

1. Verbal Reasoning
- Sejauh mana kemampuan individu mengekspresikan ide dalam kata-kata (verbal)
- Sejelas apa individu dapat berpikir dan menalar dengan kata-kata

2. Numerical Reasoning
- Sebaik apa individu dapat memahami ide dalam angka
- Sejelas apa individu dapat berpikir dan menalar dengan angka-angka

3. Abstract Reasoning
- Sebaik apa individu memahami ide dalam bentuk non-verbal dan non-angka
- Sejauh mana individu mampu memikirkan persoalan tanpa panduan verbal

4. Perceptual speed and accuracy
- Seberapa cepat dan akurat individu dapat mengerjakan paperwork dan pekerjaan yang bersifat administratif

5. Mechanical Reasoning
- Seberapa mudah individu menangkap prinsip umum dalam ilmu fisika yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari
- Seberapa mampu individu memahami aturan sederhana dari mesin, alat gerak

6. Space Relations
- Sebaik apa individu dapat memvisualisasikan atau membentuk gambaran mental dari objek solid dengan melihat rancangan pada kertas datar (2 dimensi)
- Seberapa mampu individu berpikir dalam 3 dimensi

7. Language Usage
– Part I- Spelling
Seberapa mampu individu menyadari benar dan salahnya pelafalan dalam kata-kata bahasa Inggris
–Part II- Sentences
Seberapa mampu individu menggunakan bahasa Inggris
Seberapa mampu individu menggunakan tanda baca dan pemilihan kata

Tes ini sebaiknya diberikan secara keseluruhan (satu seri), tapi dapat juga diberikan satu subtes saja secara terpisah sesuai dengan tujuan dan aspek apa yang akan diukur.

Meskipun dasar pembuatan tes ini adalah untuk penilaian dalam pendidikan, tes ini dapat juga digunakan untuk pemilihan pekerjaan. Pembuatan butir-butir soal telah diusahakan semaksimal mungkin untuk menghindari pengaruh pendidikan dan kebudayaan, tetapi tidaklah mungkin untuk menghindarkannya sama sekali, terutama untuk Numerical Ability.

Di Indonesia pada umumnya dan di fakultas psikologi UGM pada khususnya telah menggunakan tes ini. Tapi karena beberapa kesulitan, baru 5 tes dari 7 tersebut yang digunakan, dengan menterjemahkan petunjuk atau instruksinya ke dalam bahasa Indonesia, dan beberapa bagian yang dianggap perlu untuk diadaptasikan. Kelima subtes tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Numerical Ability – Tes Berhitung
  2. Abstract Reasoning – Tes Penalaran
  3. Space Relation – Tes Pola
  4. Mechanical Reasoning – Tes Pengertian Mekanik
  5. Clerical Speed and Accuracy – Tes Cepat Teliti

Macam Sub-Tes Dalam DAT

Subtes pada DAT terdiri dari 2 kelompok besar: kelompok tes verbal dan kelompok tes non-verbal. Kelompok tes verbal terdiri atas: verbal reasoning, numerical ability, clerical speed accuracy, dan language usage. Sedangkan kelompok tes non-verbal antara lain: abstract reasoning, mechanical reasoning, dan space relation. Adapun deskripsi ke-delapan subtes tersebut adalah:

Verbal Reasoning (VR)

Dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir abstrak, generalisasi dan konstruksi memahami konsep verbal. Perbendaharaan kata yang diguakan dalam tes ini meliputi perbendaharaan kata yang biasa digunakan dalam berbagai bidang, diantaranya sejarah, geografi, sastra dan sains.

Contoh pertanyaan subtes ini:

Pilihlah pasangan kata-kata yang benar untuk melengkapi kalimat di bawah ini:

….. biasa dipakai dalam resepsi, dan pakaian seragam SD dipakai di…

a.) Baju kerudung – wisata
b.) Peci dan sarung – mesjid
c.) Setelan jas – sekolah
d.) Kain kebaya – kondangan
e.) Jas dasi – rumah

Pilihan yang tepat adalah: C

Numerical Ability / Kemampuan Aritmatik

Dirancang untuk mengukur kemampuan memahami hubungan dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep numeric. Tes ini lebih mengukur komputasi daripada penalaran numeric. Subtes ini sangat penting untuk prediksi dalam bidang matematika, fisika, kimia, teknik dan bidang lain yang membutuhkan kemampuan berpikir secara kuantitatif.

Contoh pertanyaan tes NA: 79

48 +


a.) 125
b.) 157
c.) 126
d.) 127
e.) 137

Jawaban yang benar adalah: D

Abstract Reasoning / Penalaran Abstrak

Dirancang untuk mengukur penalaran non-verbal. Dalam setiap butir tes ini menuntut pemahaman logis tentang prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengubah diagram dan kemampuan membedakan perbedaan yang kecil pada garis, daerah, maupun bentuk.

Space Relation / Hubungan Spasial

Dirancang untuk mengukur visualisasi terhadap konstruksi objek tiga dimensi yang dibangun dari pola dua dimensi dan kemampuan membayangkan berbagai cara yang digunakan untuk memutar objek tersebut sehingga mempunyai bangunan seperti yang tampak dalam gambar

Mechanical Reasoning / Penalaran Mekanikal

Subtes ini menyediakan gambar situasi mekanik disertai pertanyaan dalam kata-kata sederhana. Tes ini mengukur pemahaman prinsip-prinsip mekanik dan fisika dalam situasi familiar. Skor tes ini akan dipengaruhi oleh pengalaman individu. Hasil ini digunakan untuk memprediksi kesuksesan dalam belajar dan pekerjaan yang menuntut pemahaman prinsip umum fisika. Berguna untuk memprediksi bidang pekerjaan mekanik, perakitan, pertukangan, reparasi, dll.

Clerical Speed

Mengukur kecepatan dan ketelitian respon dalam tugas-tugas yang membutuhkan persepsi sederhana. Tugas testee adalah memilih kombinasi angka atau huruf yang sama dengan kombinasi yang telah diberi garis bawah. Subtes ini merupakan elemen yang sering digunakan pada berbagai tugas administrasi.

Language usage
  • Subtes Language I: spelling
  • Language usage II: membedakan tata bahasa, menggunakan tanda baca. Banyak digunakan dalam bidang jurnalistik, korespondensi bisnis, dll

Berikut ini akan diuraikan masing-masing subtes yang terdapat di dalam tes DAT yang sudah diadaptasi di Indonesia oleh Universitas Gadjah Mada, disertai penjelasan bentuk tes, aspek yang diukur, tujuan, penyajian, waktu dan cara pemberian skor.

1. Tes Berhitung

No. Tema Keterangan
1 Bentuk yang tersedia Berupa buku cetakan, berukuran setengah folio. Pada halaman pertama tertulis petunjuk pengerjaan. Jumlah soal 40 butir, lembar jawaban terpisah
2 Aspek yang diukur Kemampuan berpikir dengan angka, penguasaan hubungan numeric, misalnya penjumlahan sederhana. Maka dari itu subtes ini dinamakan arithmetic computation, bukan arithmetic reasoning.
3 Sajian Individual dan klasikal
4 Waktu 30 menit mengerjakan, ditambah waktu pemberian instruksi 5-10 menit.
5 Tujuan Prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Dalam bidang pendidikan meliputi Matematika, Fisika, Kimia,Teknik, Ilmu Sosial
6 Cara pemberian skor Nilai 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan nilai 0 (nol) untuk jawaban yang salah.

2. Tes Penalaran

No. Tema Keterangan
1 Bentuk yang tersedia Berupa buku cetakan. Pada halaman pertama tertulis petunjuk mengerjakannya. Jumlah soal 50 butir dan lembar jawaban terpisah.
2 Aspek yang diukur Kemampuan penalaran individu yang bersifat non-verbal, yaitu meliputi kemampuan individu untuk dapat memahami adanya hubungan yang logis dari figur-figur abstrak atau prinsip-prinsip non-verbal design. Abstract reasoning bersama-sama dengan verbal reasoning dan numerical ability dapat mengukur general intelligence.
3 Sajian Individual dan klasikal
4 Waktu 25 menit mengerjakan, ditambah waktu pemberian instruksi 5-10 menit.
5 Tujuan Digunakan di lingkungan pendidikan/sekolah dan perusahaan. Tes ini relevan untuk pelajaran atau pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi hubungan antara benda-benda
6 Cara pemberian skor Bila sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 (satu), bila tidak sesuai diberi skor 0 (nol). Skor tertinggi = 50. Rumus pemberian skor = R – ¼ W (jumlah yang benar dikurangi ¼ jumlah yang salah).

3. Tes Pola

No. Tema Keterangan
1 Bentuk yang tersedia Tes pola yang sudah diperbanyak oleh fakultas Psikologi adalah edisi tahun 1952. Tes ini berupa buku cetakan, berukuran setengah folio. Pada halaman pertama tertulis petunjuk mengerjakannya. Jumlah soal 40 butir, lembar jawaban terpisah. Ada juga edisi tahun 1961. Soal 60 butir dengan nama Tes Ruang Bidang.
2 Aspek yang diukur Kemampuan mengenal benda konkret melalui proses penglihatan, khususnya secara tiga dimensi. Butir soal dibuat agar testee dapat mengkonstruksi benda dengan pola yang tersedia secara tepat. Jadi testee harus dapat memanipulasi secara mental, mempunyai kreasi terhadap suatu struktur benda tertentu dengan perencanaan yang baik.
3 Sajian Individual dan klasikal
4 Waktu 30 menit mengerjakan, ditambah waktu pemberian instruksi 5-10 menit.
5 Tujuan Digunakan khusus untuk mengetahui kemampuan seseorang mengenal ruang tiga dimensi, baik untuk studi maupun pekerjaan. Kemampuan ini diperlukan sekali dalam bidang perencanaan, design, arsitektur, seni atau bidang lain yang memerlukan pengamatan tiga dimensi.
6 Cara pemberian skor Skor salah dan benar sesuai kunci jawaban yang tersedia. Skor akhir adalah jumlah jawaban yang benar dikurangi jumlah jawaban yang salah (Rumus R-W).

4. Tes Pengertian Mekanik

No. Tema Keterangan
1 Bentuk yang tersedia Berupa buku cetakan. Pada halaman pertama tertulis petunjuk mengerjakannya. Jumlah soal 68 butir, lembar jawaban terpisah
2 Aspek yang diukur Daya penalaran di bidang kerja mekanis dan prinsip Fisika, yang merupakan salah satu faktor inteligensi dalam arti luas
3 Sajian Individual dan klasikal
4 Waktu 30 menit mengerjakan, ditambah waktu pemberian instruksi 5-10 menit.
5 Tujuan Mengetahui kemampuan khusus dalam bidang mekanik, dalam rangka penjurusan studi maupun memilih pekerjaan.
6 Cara pemberian skor Nilai 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan nilai 0 (nol) untuk jawaban yang salah. Skor tertinggi 68. Rumus perhitungan skor = R – ½ W (jumlah yang benar dikurangi ½ jumlah yang salah).

5. Tes Cepat dan Teliti

No. Tema Keterangan
1 Bentuk yang tersedia Berupa buku cetakan, berukuran kuarto. Pada halaman pertama tertulis petunjuk mengerjakannya. Dua halaman soal bagian I dan dua halaman soal bagian II. Masing-masing bagian terdiri dari 100 butir, lembar jawaban terpisah
2 Aspek yang diukur Respon subjek terhadap tugas-tugas atau pekerjaan yang menyangkut kecepatan persepsi (dari stimulus yang bersifat sederhana), kecepatan respon terhadap kombinasi huruf dan angka, ingatan yang sifatnya sesaat (momentary retention)
3 Sajian Individual dan klasikal
4 Waktu 3 menit untuk bagian I dan 3 menit untuk bagian II. ditambah waktu pemberian instruksi 5-10 menit. Karena tes ini merupakan tes kecepatan, maka sebelum testi mengerjakan tes, tester harus yakin bahwa testee sudah paham dengan apa yang harus ia kerjakan.
5 Tujuan Untuk konseling sekolah (siswa yang mendapatkan skor rendah pada tes ini kemungkinan mengalami kesulitan dalam kecepatan dan presisi), atau untuk seleksi para pelamar pekerjaan tertentu.
Karena tes ini dapat dipergunakan untuk mengukur produktivitas seseorang dalam mengerjakan tugas rutin yang melibatkan persepsi dan pemberian tanda-tanda, maka utamanya tes ini dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan clerical.
6 Cara pemberian skor Skor hanya diberikan pada bagian II saja. Bagian I tidak diskor karena dianggap latihan. Skor total adalah jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.

VALIDITAS DAT

Validitas tes DAT adalah validitas prediktif, dianalisis dengan cara:

  1. Mencari korelasi dengan prestasi belajar di berbagai mata pelajaran secara terpisah dari kelas 8 – 12. Kriterianya berupa prestasi belajar yang diperoleh dalam satu jangka waktu tertentu dari administrasi DAT. Criteria diperoleh secara longitudinal 1 tahun hingga 4 tahun, dan criteria berupa prestasi mahasiswa tahun pertama dari mahasiswa akademik, keguruan dan institut teknologi.
  2. Mencari korelasi dengan criteria hasil tes prestasi standar.
  3. Dengan memperhatikan para lulusan SMA yang sukses dalam studi di perguruan tinggi atau dalam berbagai pekerjaan.


Dari hasil validitas dengan subjek siswa sekolah dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Numerical Ability (Kemampuan Aritmatik) merupakan predictor terbaik untuk bahasa, social, sains dan matematika
  • Verbal Reasoning dan Sentences merupakan predictor yang baik untuk sebagian besar mata pelajaran
  • Abstract Reasoning merupakan predictor terbaik untuk sains dan berbagai kursus industrial art
  • Spelling merupakan predictor terbaik untuk bahasa Inggris
  • Mechanical Reasoning merupakan predictor terbaik bagi sejumlah pekerjaan mekanik seperti geometri pesawat dan reparasi mesin.


Sekian artikel tentang Konsep Tes DAT, Administrasi, Skoring, dan Hasil Skor

DAFTAR PUSTAKA

  • Anastasi, Anne & Urbina, Susana .2007. Tes Psikologi, Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks.
  • Informasi Tes, Edisi Kedua, Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika. Fakulatas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
  • Nur’aeni. 2012. Tes Psikologi: Tes Inteligensi dan Tes Bakat. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Purwokerto Press

Posting Komentar untuk "Konsep Tes DAT, Administrasi, Skoring, dan Hasil Skor"