Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Penetrasi Sosial dalam Pengantar Ilmu Komunikasi

Kita dapat menguraikan hubungan persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dari keluasaan dan kedalaman.

Taylor & Altman, 1987:
Hubungan biasanya diawali dengan kesempitan yang kemudian berkembang ketingkat akrab dan kuat, baik keluasaan dan kedalaman meningkat dan peningkatan ini dipandang nyaman, normal dan alamiah.

Daya tarik antar pribadi

  1. Daya tarik fisik dan kepribadian
  2. Kedekatan (proksimitas)
  3. Pengukuhan
  4. Kesamaan
  5. Sifat saling melengkapi
Dalam mengembangkan hubungan, apa yang membuat kita tertarik kepada orang-orang tertentu sedangkan pada orang lain tidak.

Penetrasi Sosial dalam Pengantar Ilmu Komunikasi
image source: pexels.com

Berdasarkan riset, ada lima factor utama yang mempengaruhi daya tarik :

1. Daya tarik fisik dan kepribadian

Kalau kita tertarik pada seseorang, barangkali kita tertarik pada orang tersebut karena fisiknya atau karena kepribadiannya atau karena tingkah lakunya atau perilakunya menarik bagi kita. Jadi kita tertarik kepada orang yang memiliki fisik yang baik dan kepribadian yang baik dari orang yang tidak/kurang memiliki daya tarik dan kepribadian yang baik.

Kalau kita menduga-duga kualitas yang dimiliki seseorang yang belum kita kenal, barangkali kita akan mengemukakan kualitas yang positif jika kita merasa orang tersebut menarik, dan karakteristik yang negative jika menganggap orang tersebut tidak menarik.

2. Kedekatan (proksimitas)

Perkembangan persahabatan dipengaruhi oleh jarak dimana mereka tinggal. Makin dekat tempat tinggal mereka, makin besar bagi mereka untuk menjadi sahabat dan mereka mempunyai kesempatan besar untuk saling berinteraksi.

Jarak fisik paling penting pada tahap-tahap awal interaksi. Contoh : Hari-hari pertama kuliah, kedekatan baik di kelas maupun di tempat tinggal sangat penting. Pengaruh kedekatan ini berkurang dengan meningkatnya peluang untuk berinteraksi dengan mereka yang berjarak lebih jauh.

Kita mempunyai harapan-harapan positif tentang manusia dan karenanya ingin menyukai atau tertarik kepada mereka yang berada didekat kita.

3. Pengukuhan

Manusia ingin dihargai dan oleh karena itu orang sangat menyukai kepada orang yang menghargai dan mengukuhkan kita. Apakah penghargaan itu atau pengukuhan itu bersifat social maupun material. (misalnya : komplimen, pujian atau hadiah dan promosi). Tapi bila hal itu berlebihan bisa menimbulkan hal yang negative.

4. Kesamaan

Apabila kita tertarik kepada seseorang karena kesamaan tabiat, tindakan dan cara berfikir, maka orang tersebut akan cocok menjadi sahabat kita.

Walaupun mungkin kita tertarik kepada orang-orang yang secara fisik paling menarik, kita berkencan dan berkawan dengan orang-orang yang mirip dengan kita dalam daya tarik fisik.

5. Saling melengkapi

Banyak orang berpendapat bahwa apabila ada kesamaan kepentingan diantara mereka, pasti mereka akan bersatu. Tapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kutub yang berlawanan saling tarik menarik. Oleh karena itu belum tentu orang dogmatis cocok dengan orang yang sama-sama dogmatis. Seperti contohnya mungkin orang introvet lebih cocok dengan orang yang ekstovet karena dia membutuhkan hal itu. Itu yang disebut dengan saling melengkapi.

Orang tertarik kepada orang lain yang tidak serupa hanya dalam situasi-situasi tertentu.

Bagaimana membina hubungan antarpribadi yang harmonis

Ada lima kualitas umum yang dipertimbangkan, yaitu :
  1. Keterbukaan
  2. Empati
  3. Sikap mendukung
  4. Sikap positif
  5. Kesetaraan

1. Keterbukaan

Sedikitnya mengacu kepada tiga aspek dari komnukasi antarpribadi, yaitu :

Pertama: Komunikator antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi.

Kedua: Kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang.

Ketiga: Menyangkut kepemilikan, perasaan dan pikiran, artinya perasaan dan pikiran yang anda sampaikan adalah benar-benar milik anda dan anda bertanggung jawab akan hal itu.

Contohnya adalah dengan mengatakan kata saya (sebagai pengganti orang pertama).

Jadi keterbukaan adalah kemauan menganggapi dengan senang hati informasi yang diterima.

Contoh lain : Keterbukaan, jelas merupakan gagasn yang cemerlang dan instruksi-instruksi penting dari manajer, akan menjadi percuma kalau tidak dipahami orang lain. Sementara waktu manajer lebih dari 75% waktunya dialokasikan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Karena itu komunikasi antrpribadi sangat penting.

2. Empati

Kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. (Henry Backrack, 1976).

Satu hal yang sangat penting dalam hal ini adalah untuk mencapai empati harus menahan godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan dan mengkritik. Hal itu tidak salah tapi biasanya reaksi seperti itu menghambat pemahaman. Fokusnya adalah pemahaman.

Contoh : Manajer bekerja dengan melalui orang lain. Jadi setiap pernyataannya harus mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain seperti juga dia harus mampu melihat sesuatu dari pikiran atau pandangan orang lain trsebut.

3. Sikap mendukung

Sikap mendukung merupakan konsep karya Jack Gibb yang perumusannya adalah bahwa komunikasi merupakan komunikasi yang terbuka dan empatik dan komunikasi tidak akan dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung.

Sikap mendukung diperlihatkan dengan bersikap :
  1. Deskriptif, bukan evaluatif
  2. Spontan bukan strategik
  3. Provisional bukan sangat yakin

4. Deskriptif

Suasana yang bersifat deskkriptif dan bukan evaluatif membantu terciptanya sikap mendukung.Toni Brougher, dalam A with Word (1982), mengemukakan tiga aturan untuk komunikasi deskriptif :
  1. Jelaskan apa yang terjadi : Saya gagal mendapatkan promosi.
  2. Jelaskan bagaimana perasaan anda : Saya merasa sangat sedih dan saya merasa saya sudah gagal.
  3. Jelaskan bagaimana hal ini terkait dengan lawan bicara : Maukah kamu ikut denganku ke kota malam ini?

5. Spontanitas

Gaya spontan membantu menciptakn suasana mendukung. Orang yang spontan dalam komunikasinya terus terang dan terbuka dalam mengutarakan pikirannya. Sebaliknya bila kita merasakan seseorang menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, bahwa dia mempunyai rencana atau strategi tersembunyi, kita bereaksi secara defensif.

6. Profesionalisme

Profesionalisme bukanlah keyakinan yang tidak tergoyahkan, yang membantu menciptakan suasana mendukung (supportif).

Jadi profesional adalah bersikap tentatif dan berfikiran terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawanan.

Contoh : Kemampuan manajer dalam mendorong dan mendukung serta meningkatkan spirit orang lain dalam mencapai hasil terbaik.

7. Sikap positif

Sikap positif dalam komunikasi antarpribadi ada dua cara

Pertama, menyatakan sikap positif

Kedua, secara positip mendorong orang yang menjadi teman berinteraksi.

Sikap positif, mengacu kepada : Pertama, Komunikasi antarpribadi terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.

Kedua, Perasaan positif untuk komunikasi sangat penting untuk interaksi yang efektif.

Dorongan, perilaku mendorong menghargai keberadaan dan pentingnya orang lain, perilaku ini bertentangan dengan ketidak acuan. Dorongan positip biasanya berbentuk pujian dan penghargaan, dan biasanya kita harapkan, kita nikmati, dan kita banggakan.

Contoh : Manajer dengan integritas tinggi dan sikap positif melakukan sesuatu sejalan dengan yang mereka katakan, satunya kata dan perbuatan. Menghindari kecurangan, membangun kejujuran.

Kesetaraan Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya : harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga dan masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

Kesetaran menurut istilah Carl Rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tidak bersyarat” kepada orang lain.

Contoh : Antara manajer dengan bawahan atau stafnya, sama-sama memiliki kepentingan didalam komunikasi.

Sekian artikel tentang Penetrasi Sosial dalam Pengantar Ilmu Komunikasi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Daftar Pustaka
  1. Devito, Joseph A., Komunikasi Antar Manusia , e.d. ke-5, profesional books, 1997
  2. Mulyana, Deddy, Ilmu komunikasi suatu pengantar, P.T. Remaja Rosdakarja, Bandung, 2000.

Posting Komentar untuk "Penetrasi Sosial dalam Pengantar Ilmu Komunikasi"