Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Memahami Konsep Diri dalam Psikologi Komunikasi Interpersonal

Dengan mengamati diri kita, sampailah kita pada gambaran dan penilaian diri kita. Ini disebut konsep diri. Menurut William D. Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai “those physical, social, aun psicological perceptions of ourselves that we have derived from expieriences and our interaction with others. Jadi konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis.

Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

1. Orang lain.

Sebagai mana dibahasakan diatas bahwa orang lain mempunyai pengaruh terhadap individu dalam menyimpulakan konsep dirinya. Selain itu mengutip pernyataan Gabriel Marcel dalam Rakhmat (2004:100),

“The fact is that we can understand ourself by starting from the other, or from others, and only starting from them.” Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Bagaimana anda menilai diri saya akan membentuk konsep diri saya.

Memahami Konsep Diri dalam Psikologi Komunikasi Intrerpersonal - Kita sepakat bahwa orang lain mempunyai pengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Tetapi, tidak semua orang lain mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri kita. Adayang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan diri kita. George Herbert Mead dalam Rakhmat (2004:101) menyebut mereka Significant others – orang lain yang sangat penting.

2. Kelompok rujukan

Dalam bermasyarakat kita pasti menjadi anggota berbagai kelompok masyarakat.Adakelompok yang secara emosional mengikat kita dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan diri dengan ciri-ciri kelompoknya. ketika kita menjadi anggota kelompok persatuan bulu tangkis, ikatan mahasiswa Universitas Trunojoyo madura, dan lain-lain.

Memahami Konsep Diri dalam Psikologi Komunikasi Interpersonal_
image source: pexels.com

Pengaruh Konsep diri pada Komunikasi Interpersonal

A. Nubuat yang dipenuhi sendiri 

Yaitu kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep sendiri. Setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.

Brooks dalam Rakhmat (2004:105), mengindentifikasi konsep diri manusia menjadi positif dan negatif. Adapun ciri orang yang memiliki konsep diri negatif :
  • Peka pada kritik
  • Sangat responsif terhadap pujian
  • Sikap hiperkritis, Sikap berlebihan dalam melakukan penilaian terhadap orang lain. ia selalu mencela, mengeluh, meremehkan, dan tak pandai dan tak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan terhadap kelebihan orang lain.
  • Merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak diperhatikan, hingga ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tak dapat merasakan kehangatan persahabatan.
  • Pesimis untuk bersaing dalam sebuah kompetisi.
Sebaliknya orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal:
  1. Yakin pada kemampuannya mengatasi masalah
  2. Merasa setara dengan orang lain
  3. Ia menerima pujian tanpa rasa malu
  4. Ia sadar, bahwa setiap orang mempunyai berbagai macam perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.
  5. Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.

B. Membuka diri

Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.

Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan model Johari Window

Model ini menerangkan bahwa jendela yang satu tidak terpisah dengan jendela yang lain. pembesaran pada satu jenis jendela akan membuat jendela yang lain akan mengecil.
  • Open self, menyajikan informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan motif, dan ide-ide yang diketahui/disadari oleh diri kita dan orang lain.
  • Blind self, bagian ini menyajikan hal-hal tentang diri kita yang diketahui/disadari orang lain namun tidak diketahui/disadari oleh diri kita sendiri.
  • Hidden self, bagian ini berisikan tentang data-data yang kita ketahui/sadari dari dalam diri kita sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain. yang kita simpan untuk diri kita sendiri.
  • Unknown self, bagian ini merupakan aspek dari diri yang tidak kita ketahui ataupun orang lain mengetahuinya.Makin luasnya open self seseorang, makin terbuka pula ia pada orang lain. hal tersebut menjadikan hubungan di antara keduanya semakin erat.

C. Percaya diri (self confident)

Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.

D. Selektivitas

Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif).

Konsep Diri menyebabkan:
  1. Terpaan selektif
  2. Persepsi selektif
  3. Ingatan selektif
Salah satu penentu keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.Paraahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi konsep diri sehingga terdapat beberapa pengertian. Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut.

Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang, pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.

Seseorang kerap pesimis merasa ia tidak mempunyai kemampuan padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.

Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan seseorang individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri terbentuk dan dapat berubah karena interaksi dengan lingkungannya.

Sekian artikel tentang Memahami Konsep Diri dalam Psikologi Komunikasi Interpersonal. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Daftar Pustaka
DRS. Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2008
Morissan, M.A. Psikologi Komunikasi, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010.

Posting Komentar untuk "Memahami Konsep Diri dalam Psikologi Komunikasi Interpersonal"