Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

12 Prinsip Komunikasi dalam Pengantar Ilmu Komunikasi

Melalui artikel ini diharapkan sadar dan mengetahui bahwa dalam melakukan komunikasi dengan orang lain, mereka tahu bahwa ada prinsip-prinsip dasar yang harus diketahui dan dianut. Dengan ini mengetahui dan sadar bahwa dalam melakukan komunikasi ada prinsip-prinsip dasar yang harus dia anut.

12 Prinsip-Prinsip Komunikasi

Manusia dalam melakukan komunikasi dan interaksi diantara mereka dan agar komunikasi yang mereka lakukan itu dapat berjalan dan berhasil dengan baik, maka diantara mereka harus benar-benar paham dan mengerti prinsip-prinsip dari berkomunikasi yang baik. Apabila tidak, mereka tidak akan dapat mengharapkan bahwa komunikasi yang mereka lakukan itu dapat berjalan dengan baik.

12 Prinsip Komunikasi dalam Pengantar Ilmu Komunikasi
image source: pexels.com

1. Prinsip komunikasi yang pertama adalah : Komunikasi adalah proses simbolik.

Manusia didalam melakukan komunikasi dengan manusia lainnya pasti akan menggunakan simbolik/lambang dan lambang itu sendiri bersifat manasuka/sembarang.

Dalam kegiatan komunikasi mereka secara sadar atau tidak pasti banyak menggunakan lambang/simbol dalam komunikasi mereka walaupun lambang yang mereka pakai adalah bersifat manasuka/sembarang. Dikatakan manasuka/sembarang karena pelaku komunikasi dapat menjadikan apa saja sebagai lambang tergantung dari kesepakatan mereka bersama. Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna karena kitalah / pelaku komunikasi itu sendiri yang memberikan makna pada lambang yang mereka gunakan. Lambang/symbol itu bervariasi dari suatu budaya ke budaya yang lain.

Lambang/symbol dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
  1. Simbol/lambang kongkret, lambang/simbol yang mempresentasikan sebuah obyek.
  2. Simbol/lambang abstrak, Lambang/simbol yang mempresentasikan sebuah ide atau pikiran.

2. Prinsip komunikasi yang kedua adalah : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi.

Manusia didalam melakukan komunikasi dapat dipastikan melakukan seluruh potensi tubuhnya baik secara langsung maupun tidak langsung dan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu dikatakan bahwa manusia didalam melakukan komunikasi selalu menggunakan seluruh potensi yang mereka miliki baik itu secara verbal maupun non verbal.

Setiap gerak gerik tubuh manusia mengandung berbagai makna yang tersembunyi. Apakah dalam keadaan senang, gembira, sedih, marah dan sebagainya.

Oleh karena itu didalam komunikasi baik pengirim pesan atau komunikator maupun penerima pesan atau komunikan harus sadar betul apakah makna pesan yang mereka sampaikan itu memiliki makna yang sama dengan komunikan karena potensi yang mereka sampaikan benar-benar dimaknai sama.

Bahasa tubuh adalah komunikasi yang menggunakan gerakan-gerakan atau posisi tubuh manusia,

Diam adalah sebuah komunikasi. Orang diam secara tidak sengaja telah memberikan pesan kepada orang lain yang orang tersebut dapat menafsirkan bahwa mungkin dia marah, malas atau lainnya.

3. Prinsip komunikasi yang ketiga adalah Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan.

Di dalam proses komunikasi antara satu atau dua orang lebih yang melakukan komunikasi, komunikasi yang mereka lakukan memiliki dimensi isi dan simensi hubungan.

Dimensi isi disandi secara verbal sedangkan dimensi hubungan disandi secara non verbal.

Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komuniksi, yaitu apa yang dikatakan.

Dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya (pesan non verbal), apa jenis salurannya dan bagaimana cara mengatakannya.

4. Prinsip komunikasi yang keempat adalah : Komunikasi itu berlangsung dalam tingkat kesengajaan.

Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali (spontan-ketemu orang) hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari.

Kita dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita.

5. Prinsip komunikasi kelima adalah : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.

Makna pesan yang terjadi dalam komunikasi tergantung pada konteks phisik, ruang (tempat, daerah, negara, kelas, dll.), waktu (terima tilpon malam hari, dll.), sosial (komunikasi antar budaya) dan psikologis (kondisi kejiwaan manusia, bahagia, stress, dll.).

Konteks ruang, Memakai baju merah saat pemakaman tidaklah sopan karena akan mengirimkan pesan bahwa kita tidak ikut berduka cita.

Konteks waktu, dering telepon malam hari akan dipersepsikan berbeda dengan dering telepon siang hari.

6. Prinsip komunikasi keenam adalah : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.

Komunikasi juga terikat oleh aturan/tata krama.

Kita dapat memprediksikan perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya.

Siapa yang diajak bicara dan bagaimana sikap kita ?

7. Prinsip komunikasi ketujuh adalah : Komunikasi itu bersifat sistemik.

Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi, yaitu sitem internal dan sistem eksternal.

Sistem internal juga disebut frame of ference, field of experience, pola pikir dan sikap.

Sistem eksternal, terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu, seperti : Rumah kita, sekolah dan tempat kerja.

8. Prinsip komunikasi kedelapan adalah : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi.

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya. Dalam kenyataan, tidak pernah ada dua manusia yang persis sama, namun, kesamaan dalam hal-hal tertentu, misalnya agama, ras/suku, bahasa, tingkat pendidikan atau tingkat ekonomi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik karena kesamaan tersebut sehingga komunikasi menjadi lebih efektif.

Contoh : Andi memiliki teman baru dalam kampus satu fakultas dan kebetulan mereka tinggal dalam satu tempat kost. Semula mereka saling bertemu, saling melihat dan kemudian saling bertegur sapa. Kemudian mereka saling ngobrol dan singkat cerita mereka saling membuka diri tentang kehidupan mereka masing-masing, mulai dari hobi, kebiasaan, keakraban dalam keluarga mereka, suku mereka dan lain sebagainya sehingga mereka menjadi sahabat yang akrab.

9. Prinsip komunikasi kesembilan adalah : Komunikasi bersifat nonsekuensial.

Pada dasarnya proses komunikasi tidak terpola secara kaku (linear atau sekunder) tetapi merupakan suatu tatanan yang acak.

10. Prinsip komunikasi kesepuluh adalah : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional.

Para peserta komunikasi senantiasa mengalami perubahan. Proses komunikasi sebagai transaksi adalah proses penyandian (encoding) dan penyandian balik (decoding).

Prosesual adalah proses pertukaran diantara individu-individu melalui sistem simbol-simbol yang sama. à Proses mengubah perilaku orang lain (Hovland).

Jadi komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.

Maka dalam perspektif komunikasi, proses adalah satu kejadian yang berkesinambungan dan tidak memiliki akhir.

Komunikasi transaksional, orang membangun kesamaan makna, pengirim dan penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.

11. Prinsip komunikasi kesebelas adalah : Komunikasi bersifat irreversible.

Seperti kalimat to forgive but not forget. Maka berhati-hatilah didalam berkomunikasi dan berbicara karena apa yang telah kita ucapkan mungkin dapat dicabut dan dimaafkan namun tak akan pernah dilupakan.

Jadi dalam berkomunikasi, sekali kita mengirimkan suatu pesan, kita tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut, apalagi mau menghilangkan sama sekali efek dari pesan tersebut.

Prispip komunikasi ini menyadarkan kita bahwa kita harus berhati-hati saat berbicara dengan orang lain atau untuk hal-hal yang tidak kita ketahui secara pasti lebih baik mengambil sikap diam.

Bukankah diam adalah emas.

12. Prinsip komunikasi kedua belas adalah : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan beberapa masalah.

Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh komunikasi. Namun, komunikasi itu sendiri bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah struktural. Agar komunikasi efektif, kendala struktural harus diperhatikan dengan serius.

Panasea = obat mujarab. Maksudnya adalah, jangan jadikan komunikasi alat utama untuk mengatasi masalah. Contohnya : meskipun pemerintah bersusah payah menjalin komunikasi yang baik dengan warga Aceh, tak akan berhasil bila pemerintah memperlakukan masyarakat di wilayah-wilayah itu tidak adil, dengan merampas kekayaan alam mereka dan mengangkutnya ke pusat.

Sekian artikel tentang 12 Prinsip Komunikasi dalam Pengantar Ilmu Komunikasi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Daftar Pustaka
  1. Diolah dari sumber rujukan utama:
  2. Devito, Joseph A., Komunikasi Antar Manusia , e.d. ke-5, profesional books, 1997
  3. Mulyana, Deddy, Ilmu komunikasi suatu pengantar, P.T. Remaja Rosdakarja, Bandung, 2000.

Posting Komentar untuk "12 Prinsip Komunikasi dalam Pengantar Ilmu Komunikasi"