Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian dan Metode Tes PAPI Kostick Menurut Para Ahli

Pengertian dan Metode Tes PAPI Kostick Menurut Para Ahli - PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri dari 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek kepribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang, yaitu : kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (work activity), relasi sosial (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership). Tes Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan/organisasi. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. PAPI Kostick mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari PAPI Kostick, maka kita akan banyak memeroleh informasi mengenai profil individu, baik dari segi tipologi kepribadiannya maupun dalam konteks pekerjaannya.

Tes PAPI Kostick dibuat oleh Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memerhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan/situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotes.

Pengertian dan Metode Tes PAPI Kostick Menurut Para Ahli_
image source: flickr.com
baca juga: Pengertian dan Metode Personality Test Menurut Para Ahli

Landasan Teori Tes PAPI Kostick

Dasar pemikiran untuk desain dan formulasi PAPI Kostick sebagai suatu asesmen yang mengukur kecenderungan (Need/Kebutuhan) dan persepsi (Role/Peran) adalah didasarkan pada teori needs-press Murray. PAPI Kostick mengeksplor dimensi kepribadian yang luas. Dimensi-dimensi ini dipisahkan ke dalam skala Role dan Need. Sedangkan dalam keterkaitannya teori Murray dengan PAPI Kostick adalah skala Role PAPI Kostick mengukur persepsi individu terhadap dirinya dalam lingkungan kerja dan memerhatikan area-area seperti kepemimpinan, perencanaan integrative, dan gaya pekerjaan (perhatian terhadap detail). Henry Murray (1938) yang justru lebih banyak dapat manfaat dalam penelitian kepribadian manusia. Needs didefinisikan sebagai tujuan manusia dan dorongan dasar (desires); traits didefinisikan sebagai kebiasaan pola pikir manusia, pengaruh (affect), dan tingkah laku (behavior). Traits menjawab pertanyaan “bagaimana” manusia bertingkah laku; needs menjawab pertanyaan “mengapa”. Karena itu, traits dan needs menggambarkan dua aspek fundamental yang berbeda dari kepribadian, yang semestinya keduanya tidak dipisahkan ketika kita hendak mengetahui kepribadian manusia secara komprehensif.

Norma Alat Tes PAPI Kostick

1. L = Peran – Pemimpin (Leadership Role)
  • Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
  • Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja.

2. P = Kebutuhan – Mengatur Orang Lain (Need to Control Others)
  • Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab.
  • Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.

3. I = Peran – Membuat Keputusan (Ease in Decision Making)
  • Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan
  • Skor 3-4 : berhati-hati membuat keputusan
  • Skor 5-7 : berhati-hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
  • Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan

4. F = Kebutuhan – Membantu Atasan (Need to Support Authority)
  • Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu, kemungkinan bantuannya bersifat politis
  • Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
  • Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
  • Skor < 2 : cenderung egois, kemungkinan dapat memberontak

5. W = Kebutuhan Mengikuti Aturan dan Pengawasan (Need for Rules and Supervision)

  • Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri
  • Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
  • Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas

6. T = Peran Sibuk (Pace)
  • Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
  • Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental

7. V = Peran Penuh Semangat (Vigorous Type)
  • Skor < 5 : cenderung pasif
  • Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif

8. R = Peran Orang yang Teoretis (Theoretical Type)
  • Skor 0-4 : kurang perhatian, bersifat praktis
  • Skor 5-9 : nilai-nilai penalaran tergolong tinggi

9. D = Peran Bekerja dengan Hal-hal yang Rinci (Interest in Working With Details)
  • Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan, tetapi tidak berminat bekerja detail
  • Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail

10. C = Peran Mengatur (Organized Type)
  • Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur
  • Skor 3-5 : teratur, tetapi tidak tergolong fleksibel
  • Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku

11. X = Kebutuhan untuk diperhatikan (Need to be Noticed)
  • Skor < 2 : cenderung pemalu
  • Skor 2-3 : rendah hati, tulus
  • Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
  • Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata

12. B = Kebutuhan untuk diterima dalam kelompok (Need to Belong to Groups)
  • Skor 0-3 : selektif
  • Skor 4-5 : ingin diterima, tetapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
  • Skor 6-9 : ingin disukai dan diakui, mudah dipengaruhi

13. O = Kebutuhan Kedekatan dan Kasih Sayang (Need for Closeness and Affection)
  • Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan
  • Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan, tetapi tidak terlalu bergantung
  • Skor 5-9 : sangat tergantung, butuh penerimaan diri

14. S = Peran Hubungan Sosial (Social Extension)

  • Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan sosial, kurang percaya pada orang lain
  • Skor 6-9 : kepercayaan tinggi dalam hubungan sosial, senang berinteraksi sosial

15. N = Kebutuhan Menyelesaikan Tugas Secara Mandiri (Need to Finish Task)
  • Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan
  • Skor 3-4 : berhati-hati atau ragu dalam bekerja
  • Skor 4-6 : cukup bertanggungjawab pada pekerjaan
  • Skor 6-9 : tekun, tanggung jawab tinggi

16. A = Kebutuhan Berprestasi (Need to Achieve)
  • Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan, tidak ada usaha lebih
  • Skor 6-9 : tujuan jelas, kubutuhan sukses dan ambisi tinggi

17. G = Peran Pekerja Keras (Hard Intense Worked)
  • Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja, bukan untuk hasil optimal
  • Skor 4-7 : kemauan bekerja keras yang tinggi

18. Z = Kebutuhan untuk Berubah (Need for Change)
  • Skor 0-2 : tidak suka berubah
  • Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
  • Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
  • Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif, berpikir jauh kedepan
  • Skor 8-9 : mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis

19. K = Kebutuhan untuk Agresif (Need to be Forceful)
  • Skor 0-2 : menghindari masalah, menolak untuk mengenali situasi sebagai masalah
  • Skor 3-4 : suka lingkungan tenang, menghindari konflik
  • Skor 5 : keras kepala
  • Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan pekerjaan, dorongan semangat bersaing
  • Skor 8-9 : agresif, cenderung defensif

20. E = Peran Pengendalian Emosi (Emotional Resistant)
  • Skor < 2 : terbuka, cepat bereaksi, tidak normatif
  • Skor 2-3 : terbuka
  • Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang, mampu mengendalikan
  • Skor > 6 : sangat normatif, kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan

Sekian artikel tentang Pengertian dan Metode Tes PAPI Kostick Menurut Para Ahli.

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Metode Tes PAPI Kostick Menurut Para Ahli"