Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Contoh Format Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar

Contoh Format Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar - Materi ini membahas tentang bentuk penulisan skripsi yang baik dan benar. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami dan menjelaskan kembali mengenai bentuk penulisan skripsi yang baik dan benar.

FORMAT PENULISAN SKRIPSI

1. Tebal Skripsi
Tebal tubuh skripsi sekurang-kurangnya 40 halaman dan sebanyak-banyaknya 100 halaman (mulai dari abstrak sampai daftar pustaka).

2. Kertas dan Pengetikan
  1. Kertas yang digunakan untuk menulis skripsi adalah kertas HVS minimal 70 gram berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
  2. Skripsi diketik pada satu muka saja, tidak timbal balik.
  3. Ukuran tulisan skripsi adalah : bagian kiri dan atas berjarak 4 cm, sedangkan bagian kanan dan bawah berjarak 3 cm
  4. Jenis huruf yang digunakan adalah huruf yang umum seperti Romans dengan ukuran yang setara dengan 12 pt.
  5. Spasi
    - jarak antara judul bab dan awal teks adalah 4 spasi.
    - jarak antara judul sub bab dengan teks adalah 4 spasi.
    - jarak antar teks adalah 2 spasi.
    - kutipan diketik dengan 1 spasi, ditulis rata kiri 5 huruf ke dalam dengan spasi kanan rata dengan teks.
  6. Penomoran halaman
    - Penomoran halaman dengan angka Arab (1, 2, dst) dimulai dari halaman pertama pendahuluan sampai dengan halaman terakhir daftar pustaka.
    - Penomoran halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, dst) secara berurutan digunakan mulai dari halaman pertama kata pengantar, daftar isi, sampai dengan halaman terakhir daftar tabel (jika ada).
    - Semua penulisan nomor halaman dituliskan di bagian tengah bawah tanpa disertai keterangan apapun, seperti: pendahuluan, kata pengantar, dsb.

3. Kulit Sampul dan Penjilidan
Skripsi yang diajukan untuk diujikan dijilid dengan sampul muka plastik putih dan sampul belakang berwarna biru muda.
  • Skripsi yang telah diperbaiki dijilid dengan urutan sebagai berikut: kulit luar adalah sampul skripsi.
  • Kulit bagian kedua adalah sampul muka (kertas HVS) dengan tulisan sama seperti pada sampul skripsi.
  • Kulit bagian ketiga adalah lembar pengesahan dari dosen pembimbing dan dekan fakultas.
Contoh Format Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar_
image source: alfa-img.com
baca juga: Tujuan, Tata Cara dan Tahap-Tahap Penulisan Skripsi Psikologi

SUSUNAN ISI SKRIPSI

Pada umumnya, susunan isi skripsi terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu : bagian awal (front matter), bagian tubuh laporan (main body/text), bagian akhir (reference section)

Bagian Awal

Bagian awal skripsi terdiri dari :

1. Judul
Judul skripsi sangat penting karena judul skripsi adalah bagian tulisan yang pertama kali dibaca orang sehingga judul harus dapat memberikan gambaran tentang ide pokok skripsi kepada pembaca.Oleh karena itu, walaupun pada waktu mengajukan usulan skripsi judul sementara telah dicantumkan, judul yang pasti dari suatu skripsi baru dapat ditentukan setelah seluruh isi skripsi selesai ditulis.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan judul skripsi:
  • menarik perhatian dan menyimpulkan ide pokok dari skripsi secara sederhana dengan gaya bahasa yang baik.
  • merupakan pernyataan yang padat dan singkat dari topik utama, dapat mengidentifikasikan variabel penelitian, serta hubungan yang ada antar variabel tersebut.
  • tidak menggunakan singkatan atau akronim. Bila terpaksa, singkatan yang dipakai hendaknya sudah dimengerti umum.
  • dapat dimengerti bila berdiri sendiri, artinya tidak diperlukan konteks tertentu untuk mengartikan judul skripsi.
  • hindari kata-kata klise seperti : penelitian pendahuluan, studi perbandingan, penelaahan terhadap, penelitian empiris.
  • panjang judul berkisar antara 12 - 15 kata. Bila mutlak diperlukan, judul utama dapat diikuti dengan sub judul yang menjelaskan isi skripsi.

Judul skripsi ditulis dengan huruf kapital, di tengah halaman. Sedangkan sub judul ditulis dengan huruf kecil.

2. Halaman Abstrak
Abstrak merupakan suatu tulisan singkat dan menyeluruh dari isi skripsi sehingga dengan membaca abstrak pembaca dapat menilai isi skripsi dengan cepat karena abstrak berisi pokok masalah, dasar teori, data, analisa, dan kesimpulan.Dengan hanya membaca abstrak diharapkan pembaca dapat menentukan apakah skripsi berisi bahan yang dicari sehingga perlu dibaca lebih lanjut.Selain itu abstrak membantu pustakawan dalam menentukan indeks perpustakaan.

Abstrak terdiri dari:
  • alasan dan tujuan penelitian
  • metode penelitian
  • hasil penelitian
  • kesimpulan dan saran

Adapun persyaratan penulisan abstrak adalah :
  • harus mudah dibaca dan dipahami.
  • harus akurat, artinya benar-benar merefleksikan isi dan tujuan dari skripsi serta tidak ditambah dengan bahan yang tidak dimuat dalam skripsi.
  • dapat berdiri sendiri, terlepas dari skripsi. Oleh karena itu, singkatan atau akronim harus didefinisikan, semua nama tes atau alat ukur harus dieja dengan benar, dan kutipan yang dicantumkan harus lengkap.
  • harus padat terarah, artinya setiap kalimat harus dapat memberikan informasi sebanyak dan setepat mungkin.
  • tidak bersifat penilaian/penafsiran, artinya abstrak harus berbentuk laporan dari penelitian yang telah dilakukan dan bukan komentar atau penilaian terhadap hasil penelitian tersebut.

3. Kata Pengantar
Kata pengantar biasanya dapat (tidak harus) berisi tentang:
  • tujuan dari penulisan skripsi.
  • ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu atau memungkinkan terlaksananya penelitian dan penulisan skripsi.
  • kata penutup yang berisi pertanggungjawaban isi skripsi dan harapan-harapan penulis. Kalimat pertanggungjawaban antara lain berbunyi: “Seluruh isi skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis”.

Judul kata pengantar ditulis dengan huruf kapital, di tengah halaman, berjarak 6 spasi di bawah margin atas.

Kalimat yang digunakan dalam kata pengantar harus ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hindari bahasa anak muda dan nama panggilan untuk pembimbing maupun dosen lain.

4. Daftar Isi
Bagian ini memuat daftar dari seluruh isi skripsi yang meliputi kata pengantar, judul dan sub judul dari setiap bab, sampai lampiran.

Judul setiap bab diketik seluruhnya dalam huruf kapital, sedangkan sub judul diketik dalam huruf kecil kecuali huruf awal diketik dengan huruf kapital.

Nomor halaman judul dan sub judul diketik di sebelah kiri

5. Daftar Tabel (bila ada)
Bagian ini berisi nomor dan nama semua tabel yang ada dalam naskah laporan maupun tabel lain yang dimasukkan dalam lampiran.

6. Daftar Gambar (bila ada)
Bagian ini berisi nomor dan nama semua gambar (baik berupa grafik, diagram, bagan, peta, dan sebagainya) yang ditampilkan dalam skripsi.

Bagian Tengah

1. Pendahuluan (Bab I)
Tujuannya adalah memberitahu pembaca mengenai penelitian secara umum. Umumnya bab pendahuluan meliputi :
  • Latar belakang permasalahan secara umum dan bagaimana peneliti sampai pada masalah itu.
  • Permasalahan utama yang akan dijawab dalam penelitian.
  • Bagaimana dan dengan pendekatan apa peneliti mencoba menjawab masalah yang diajukan.
  • Apa manfaat/kegunaan penelitian dilihat dari sumbangan ilmiahnya bagi pengembangan ilmu atau teori dan sumbangan praktisnya.

Dalam menguraikan latar belakang permasalahan penelitian, diuraikan tinjauan literatur dan/atau hasil penelitian sebelumnya mengenai masalah yang akan diteliti dalam tulisan yang singkat dan mudah dipahami. Dengan kata lain, peneliti harus dapat mengantar pembaca pada alasan mengapa permasalahan yang diteliti pada penelitian skripsi ini penting untuk dilakukan.

Uraian tentang latar belakang permasalahan ini ditutup dengan menyatakan secara jelas masalah yang akan diteliti sehingga pembaca dapat mengetahui dengan pasti variabel-variabel apa yang akan diteliti.

Dalam latar belakang juga harus dikemukakan mengenai bagaimana atau pendekatan apa yang digunakan dalam penelitian sehingga dapat mengarahkan pembaca mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian, yang meliputi penjelasan mengenai subyek penelitian, alat ukur yang digunakan, disain dan/atau jenis penelitian, serta teknis analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.

Bab pendahuluan ini ditutup dengan penjelasan tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

2. Latar Belakang Teoritis/Tinjauan Kepustakaan (Bab II)
Tujuan dari bab ini adalah membahas teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan hubungan antara penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan.

Peneliti hendaknya dapat memberikan kesan bahwa ia memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kepustakaan yang berhubungan dengan penelitiannya. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan:
  • membahas teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang benar-benar sesuai dengan masalah penelitian.
  • (bila perlu) mencoba membuat ringkasan dari hasil-hasil penelitian terdahulu yang menyangkut: (1) penemuan penting, (2) isu-isu metodologi yang relevan, (3) kesimpulan umum, dan (4) kekurangan/ kelemahan dari penelitian tersebut.

Perlu dihindari pembahasan yang terlalu panjang lebar dan yang mengikutsertakan penelitian-penelitian yang kurang relevan, karena akan memberi kesan bahwa peneliti tidak dapat membedakan/ memisahkan hal yang penting dari yang tidak penting untuk dibahas.

Jika dalam skripsi akan diteliti hubungan antara dua variabel atau lebih, atau penelitian merupakan penelitian eksperimental maka sebaiknya pada subbab terakhir pada bab latar belakang teoritis ditutup dengan menguraikan dinamika hubungan antara variabel berdasarkan uraian teoritis dan hasil penelitian sebelumnya. Dengan membuat uraian dinamika hubungan ini maka peneliti juga dapat lebih mengarahkan hipotesis penelitian yang diajukan untuk menjawab permasalahan skripsi.

Hipotesis
Bila penelitian anda adalah melibatkan keterkaitan antara dua variabel atau lebih. Setelah uraian keterkaitan antar variabel tersebut dijelaskan langkah berikutnya adalah membuat hipotesis penelitian yang disebut sebagai hipotesis alternatif atau hipotesis kerja.Hipotesis penelitian merupakan jawaban tentatif terhadap masalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara beberapa variabel dalam penelitian.

Baik tidaknya perumusan hipotesis penelitian dinilai dari dua kriteria:
  • Apakah hipotesis menyatakan hubungan antar variabel penting dalam penelitian.
  • Apakah hipotesis dapat diuji. Ini berarti hipotesis harus dapat didefinisikan, diobservasi, dan dapat diukur.

Selain hipotesis penelitian disusun pula hipotesis nol, yaitu bentuk khusus dari hipotesis yang diasosiasikan dengan hipotesis statistik.Pada dasarnya hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada hubungan antar variabel yang diteliti.Hipotesis nol ini penting dalam menentukan teknik analisis statistik yang dipergunakan.

3. Metode Penelitian (Bab III)
Bab metode hendaknya menguraikan bagaimana penelitian dilakukan secara rinci sehingga :
  • Pembaca dapat menilai tepat atau tidaknya metode yang dipilih. Kesalahan dalam menentukan metode penelitian dapat berarti bahwa penelitian tidak valid sehingga hasil penelitian sulit dipertanggung jawabkan.
  • Pembaca dapat menilai reliabilitas dan validitas penelitian yang dilakukan.
  • Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian atau mengulang peneliti (melakukan replikasi) atau menganalisa kembali data penelitian.

Bab ini biasanya terdiri dari 4 sub bab, yaitu :

- Subyek penelitian
Subbab ini hendaknya menguraikan tentang karakteristik dan alasan dari sampel yang digunakan; cara dan alasan penentuan sampel/teknik sampling; serta jumlah sampel yang dibutuhkan.

Karakteristik umumnya meliputi ciri-ciri demografi seperti tempat dimana subyek diambil, jenis kelamin, tingkat usia, pekerjaan, pendidikan, tingkat inteligensi, atau tingkat sosial ekonomi. Dalam menyebutkan karakteristik sampel perlu dijelaskan alasan pemilihan sampel tersebut.Yang perlu diingat adalah bahwa sampel dipilih karena ada pertimbangan teoritisnya, bukan sekedar karena alasan kemudahan belaka.Meskipun demikian, jika tidak ada teori yang mendukung alasan pemilihan, maka peneliti harus menguraikan alasannya secara logis dan ilmiah.

Blog Psikologi - Pada penelitian eksperimental perlu diuraikan juga apakah dilakukan randomisasi / random assignment terhadap subyek penelitian, karena randomisasi merupakan faktor penting yang turut mempengaruhi hasil penelitian.Jika randomisasi tidak dilakukan, peneliti perlu menjelaskan alasannya.

Jika penelitian bersifat longitudinal, perlu dilaporkan juga jumlah sampel pada tahap permulaan sampai tahap akhir penelitian.

- Instrumen/Alat ukur yang digunakan
Subbab ini menguraikan semua alat ukur ataupun instrumen lain yang digunakan dalam penelitian skripsi. Yang termasuk alat ukur meliputi alat tes tertentu baik berbentuk skala sikap, tes proyeksi, tes kemampuan, lembar observasi, dan wawancara, kuesioner, dan lain sebagainya.Sedangkan instrumen dapat berbentuk peralatan audiovisual, stopwatch, pensil, maupun perlengkapan lainnya.

Panjang pendeknya subbab ini tergantung pada variabel yang diteliti.Pada penelitian yang sederhana, Subbab ini dapat pendek sekali.Sebaliknya pada penelitian yang kompleks, penelitian untuk adaptasi alat tes psikologis, atau penelitian yang bersifat analisa faktor, dan sebagainya diperlukan uraian yang lebih panjang lebar.

Dalam menjelaskan alat ukur penelitian yang bersifat kuantitatif perlu dijelaskan juga skala apa yang digunakan alat ukur (skala nominal, order, interval, atau rasio), serta bagaimana teknik skoring yang dilakukan terhadap alat penelitian. Penjelasan ini penting karena akan memudahkan peneliti untuk mencari teknik analisa statistik yang tepat dalam mengolah data penelitian.

Bila alat ukur merupakan alat ukur baru yang dibuat peneliti serta dilakukan uji coba dan revisi terhadap alat ukur tersebut, maka seluruh tahap ini perlu dilaporkan bagaimana dilakukannya dan bagaimana hasilnya.Keseluruhan kegiatan ini, mulai dari pengumpulan data uji coba hingga hasil pengolahan data uji coba dilaporkan dalam penjelasan mengenai uji validitas dan reliabilitas.

(1) Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian
Pada bagian ini diuraikan secara lengkap teknik pengujian validitas dan reliabilitas yang digunakan, alasan pemilihan teknik tersebut, dan rumus yang digunakan.

(2) Hasil Uji Coba Alat Penelitian
Bagian ini berisi uraian mengenai bagaimana uji coba dilakukan.Uraian meliputi penjelasan mengenai siapa dan jumlah subyek uji coba, serta hasil uji coba dari alat penelitian (yang terdiri dari nilai koefisien validitas dan reliabilitas, item-item yang tidak valid dan yang dibuang).

Prosedur Penelitian

Subbab ini hendaknya menguraikan secara terperinci bagaimana penelitian akan dilakukan. Apa yang dikemukakan dalam subbab ini sangat tergantung pada jenis penelitian.

Pada penelitian lapangan, prosedur mencakup persiapan peneIitian, pelaksanaan, cara melakukan pendekatan terhadap responden maupun kondisi lapangan, cara pengumpulan dan pengolahan data, dan sebagainya.

Pada penelitian eksperimental, prosedur mencakup bentuk manipulasi eksperimental, instruksi yang diberikan, dan sebagainya. Sedangkan cara mengontrol variabel sekunder yang berpengaruh terhadap hasil penelitian dituliskan pada subbab kontrol setelah subbab prosedur penelitian.

Catatan:
Salah satu bentuk penulisan prosedur penelitian adalah mengemukakan apa yang direncanakan saja, sedangkan apa yang sesungguhnya dilaksanakan ditulis pada bab pelaksanaan penelitian. Mengingat bahwa yang penting diketahui oleh pembaca adalah apa yang sesungguhnya dilaksanakan, adalah lebih efisien bila pada subbab prosedur hanya dilaporkan apa yang telah dilaksanakan. Penyimpangan dari wacana semula hanya disertakan bila hal ini relevan untuk menilai pelaksanaan pengumpulan data. Dengan demikian bab pelaksanaan penelitian dapat ditiadakan.

Metode Analisis

Pada subbab ini hendaknya dijelaskan metode analisa yang dipakai dan alasan pemilihannya. Metode analisa yang benar adalah metode yang sesuai dengan masalah penelitian dan alat/instrumen yang digunakan, misalnya untuk membandingkan skor matematika antara dua kelompok penelitian dapat digunakan metode analisa t-test untuk unrelated sample, sedangkan untuk membandingkan frekuensi antara dua data penelitian dapat digunakan Chi-square.

4. Analisis Data dan Interpretasi (Bab IV)
Pembahasan tentang analisa data dan interpretasi dapat ditulis sebagai dua bagian yang terpisah maupun digabung menjadi satu.

Bab ini biasanya terdiri dari uraian mengenai : (1) gambaran umum subyek atau responden penelitian, yang meliputi gambaran mengenai ciri-ciri demografi seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan sebagainya; serta (2) hasil penelitian, yang berkaitan dengan analisis terhadap data penelitian sesuai dengan masalah yang akan dijawab maupun analisa tambahan atas data yang ada.

Analisis data merupakan pengorganisasian dan pengolahan semua data yang terkumpul di lapangan. Proses pengorganisasian data ini dapat berbentuk tabel, grafik, atau gambar. Setiap tabel, grafik, maupun gambar yang ditampilkan harus diberi judul. Meskipun pengorganisasian data dalam bentuk tabel, grafik, atau gambar sangat membantu, hindarilah penggunaan data yang sama di beberapa tempat yang berbeda ataupun penggunaan tabel yang sebenarnya dapat diuraikan dengan beberapa kalimat singkat. Harus diingat bahwa tabel, grafik, atau gambar hanya merupakan pelengkap dari tulisan sehingga tidak dapat berdiri sendiri.Perlu bagi penulis untuk mengarahkan pembaca kepada bagian-bagian dari tabel, grafik, atau gambar yang perlu diperhatikan.

Bila melaporkan hasil pengolahan statistik, misalnya t-test, F-test, Chi-square, jangan hanya melaporkan derajat signifikansinya saja, tetapi juga mengikutsertakan nilainya, degree of freedom-nya, dan arah dari efek.Cantumkan juga statistik deskriptif, nilai rata-rata, dan penyimpangan standar.

Interpretasi terhadap hasil penelitian sebenarnya merupakan kegiatan yang cukup sulit karena pada bagian ini peneliti harus dapat mengevaluasi apakah data yang ada menjawab pertanyaan penelitian serta apakah mendukung atau tidak mendukung hipotesis penelitian.

Jika peneliti secara langsung akan melakukan analisis dan interpretasi terhadap data penelitian, maka di setiap akhir pengorganisasian data dalam bentuk tabel, grafik, maupun gambar dilengkapi dengan Interpretasi peneliti terhadap data tersebut.

Untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif, bab ini dapat dimulai dengan :
  • Mempresentasi kronologis peristiwa yang diamati.
  • Mempresentasi insiden-insiden kritis atau peristiwa-peristiwa kunci berdasarkan urutan kepentingan insiden.
  • Mendeskripsikan tempat, setting dan/atau lokasi yang khusus.
  • Memfokuskan analisis dan presentasi pada individu atau kelompok yang menjadi unit analisis primer.
  • Menjelaskan proses-proses yang terjadi pada saat penelitian.
  • Memfokuskan pengamatan pada isu-isu kunci yang sejalan dengan masalah penelitian.

Analisis pada penelitian kualitatif berisi konsep, tema, atau kata-kata kunci yang muncul dari hasil wawancara atau observasi, sesuai dengan apa yang menjadi permasalahan penelitian. Sedangkan pada bagian interpretasi, peneliti menjelaskan data secara lebih ekstensif dan mendalam. (lihat Poerwandari, 1998:105-112)

5. Kesimpulan, Diskusi, dan Saran (Bab V)
Bab ini memiliki tiga subbab yang ditulis secara terpisah, yaitu subbab kesimpulan, subbab diskusi, dan subbab saran.

Pada subbab kesimpulan, peneliti memberikan jawaban atas masalah yang diajukan atau memutuskan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan analisa dan interpretasi terhadap data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

Subbab diskusi merupakan subbab yang sebenarnya, menarik tetapi kadang sulit karena pada subbab ini, dibutuhkan penguasaan teori yang luas dan mendalam, serta pemikiran kreatif dan logis dalam menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh.

Dalam subbab diskusi, peneliti dapat membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan hasil penelitian sebelumnya serta alasan mengapa hasil penelitian berbeda atau sama dengan penelitian sebelumnya. selain itu peneliti juga dapat mengemukakan kemungkinan alasan mengapa suatu hipotesis penelitian ditolak atau diterima berdasarkan teori-teori yang sudah diuraikan dalam bab landasan teoritis maupun teori lain yang mendukung. Penjelasan mengenai alasan ini dapat digunakan oleh peneliti lain maupun peneliti yang bersangkutan untuk melakukan penelitian lanjutan.

Setiap penelitian tentu saja tidak luput dari kekurangan meskipun telah dipersiapkan dengan matang.Oleh karena itu, peneliti juga dapat mengungkapkan kelemahan-kelemahan penelitian yang menyebabkan hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya atau yang menyebabkan hipotesis penelitian ditolak.

Pada sub bab saran, peneliti menyebutkan saran-saran praktis sesuai hasil dan masalah penelitian, misalnya saran dilakukannya pelatihan tertentu atau penerapan pola asuh tertentu yang efektif untuk meningkatkan prestasi belajar; serta saran-saran metodologis untuk penelitian lanjutan.

Bagian Akhir

Bagian akhir dari suatu skripsi umumnya berisi daftar pustaka dan lampiran berupa tabel, grafik, gambar, contoh item kuesioner, atau hasil pengolahan data.

1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar bahan yang menjadi sumber dan dasar penulisan skripsi. Bahan tersebut dapat berupa buku teks; artikel dalam jurnal, majalah, atau surat kabar; skripsi, tesis, atau disertasi yang dibaca langsung oleh peneliti; sumber lisan, dan sebagainya.

Penyusunan daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama akhir pengarang dan mengikuti aturan penulisan sesuai dengan APA Manual Publication (penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada bab V)

2. Lampiran

Lampiran dikumpulkan secara terpisah dan diberi nomor urut dengan angka Arab. Jika lampiran banyak, sebaiknya dikelompokkan berdasarkan jenisnya, misal:
  • Lampiran A: khusus untuk tabel/gambar/grafik
  • Lampiran B: khusus untuk kuesioner
  • Lampiran C: khusus untuk hasil pengolahan data
  • Lampiran D: khusus untuk data verbatim wawancara

Sekian artikel Blog Psikologi tentang Contoh Format Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar.

Daftar Pustaka
  • Setiadi, B.N., Matindas, R.W., Chairy, L.S. (2003). Pedoman Penulisan Skripsi Psikologi. Jakarta : LPSP3-UI

Posting Komentar untuk "Contoh Format Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar"